(Sekolah dan Labilitas adalah proses menuju kedewasaan. Ini ceritaku. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Bismillah :'))

Pages

Rabu, 25 April 2012

Sebuah Kata-kata


Melihat kegiatan para mahasiswa-mahasiswi di kota Sumedang hari ini membuat wisata kali ini sungguh menyenangkan. Rasanya, sangat susah sekali untuk masuk ke PTN favoritdengan gampang. Semua itu sesuai dengan permintaan masing-masing unirsitas itu.

Mereka sungguh bersemangat dan ceria. Kakak-kakak yang seakan sudah sangat jelas masa depan mereka kelak.

Saya yakin, mereka mendapatkan semua itu tidak dengan Cuma-Cuma. Itu semua buah dari susah payah mereka. Yang terus belajar, belajar dan belajar.

Pikirkan belajar...belajar...dan belajar.

Bukan makan, belanja, main dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat dan hanya menghabiskan uang saja.
Sepertinya itu benar-benar gambaran yang sangat jelas dari tabiatku sekarang.

Seharusnya, saat ini saya malu. Karena hanya terus bergaya dengan sangu yang diberikan oleh orang tua.yang tinggal menegadahkan telapak tangan dengan mudahnya.

Seharusnya, saya lebih malu lagi ke anak-anak jalanan yang harus bekerja keras agar mereka bisa bertahan hidup. Menghadapi kerasnya hidup mereka sendirian. Merasa malu karna jika kita yang tinggal duduk manis di sekolah tidak bisa memanfaatkan waktu dan fasilitas yang telah disediakan sebaik-baiknya.

Itu lebih tragis.

Karena tidak bisa memaknai hidup dengan sempurna.
Bisa memaknai hidup dengan sempurna adalah suatu kebahagiaan tersendiri yang tidak pernah disadari oleh tiap orang.

Kau tahu bagaimanakah memaknai hidup dengan sempurna?
“dibutuhkan orang lain di saat kita tidak ada dan membuat orang tertawa di saat kita bersama mereka.”

Itu terasa sangat bahagia.

Tidak banyak bicara dan langsung bertindak. Bertindak untuk suatu tindakan yang sangat mulia.

Ibuku selalu berkata mengingatkan “ pikirkan dulujika kamu akan berbicara ke seseorang.apakah hal itu menyakiti perasaannya atau tidak. Apakah dia merasa senang dengan bahan pembicaramu atau tidak. Kalau tidak, jangan diteruskan ya. Daripada, salah kata. Buat orang saki hati.”

Aku senang menjadi diriku sendiri.aku akan menjadi seperti ini untuk saat ini, bahkan mungkin  sampai seterusnya, akan terus begini.

Jangan pernah pedulikan apa kata orang kalau memang kata-kata tersebut tidak membangun diri kita, ataupun hanya membuat kita jatuh, putus asa atau sakit hati.

Lupakan segenap kesalahan semua orang yayang telah menyakitimu dan buat suatu pembalasan yang berbeda ke orang tersebut. Jangan balas perbuatan yang serupa untuk sesuatu yang sangat  tidak berguna, membuatmu menyakitinya kembali seperti dia telah menyakitimu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar