Melihat
kegiatan para mahasiswa-mahasiswi di kota Sumedang hari ini membuat wisata kali
ini sungguh menyenangkan. Rasanya, sangat susah sekali untuk masuk ke PTN
favoritdengan gampang. Semua itu sesuai dengan permintaan masing-masing
unirsitas itu.
Mereka
sungguh bersemangat dan ceria. Kakak-kakak yang seakan sudah sangat jelas masa
depan mereka kelak.
Saya yakin,
mereka mendapatkan semua itu tidak dengan Cuma-Cuma. Itu semua buah dari susah
payah mereka. Yang terus belajar, belajar dan belajar.
Bukan makan,
belanja, main dan kegiatan lain yang tidak bermanfaat dan hanya menghabiskan
uang saja.
Sepertinya
itu benar-benar gambaran yang sangat jelas dari tabiatku sekarang.
Seharusnya,
saat ini saya malu. Karena hanya terus bergaya dengan sangu yang diberikan oleh
orang tua.yang tinggal menegadahkan telapak tangan dengan mudahnya.
Seharusnya,
saya lebih malu lagi ke anak-anak jalanan yang harus bekerja keras agar mereka
bisa bertahan hidup. Menghadapi kerasnya hidup mereka sendirian. Merasa malu
karna jika kita yang tinggal duduk manis di sekolah tidak bisa memanfaatkan
waktu dan fasilitas yang telah disediakan sebaik-baiknya.
Itu lebih
tragis.
Karena tidak
bisa memaknai hidup dengan sempurna.
Bisa
memaknai hidup dengan sempurna adalah suatu kebahagiaan tersendiri yang tidak
pernah disadari oleh tiap orang.
Kau tahu
bagaimanakah memaknai hidup dengan sempurna?
“dibutuhkan
orang lain di saat kita tidak ada dan membuat orang tertawa di saat kita
bersama mereka.”
Itu terasa
sangat bahagia.
Tidak banyak
bicara dan langsung bertindak. Bertindak untuk suatu tindakan yang sangat
mulia.
Ibuku selalu berkata mengingatkan “ pikirkan dulujika kamu
akan berbicara ke seseorang.apakah hal itu menyakiti perasaannya atau tidak.
Apakah dia merasa senang dengan bahan pembicaramu atau tidak. Kalau tidak,
jangan diteruskan ya. Daripada, salah kata. Buat orang saki hati.”
Aku senang
menjadi diriku sendiri.aku akan menjadi seperti ini untuk saat ini, bahkan
mungkin sampai seterusnya, akan terus
begini.
Jangan
pernah pedulikan apa kata orang kalau memang kata-kata tersebut tidak membangun
diri kita, ataupun hanya membuat kita jatuh, putus asa atau sakit hati.
Lupakan
segenap kesalahan semua orang yayang telah menyakitimu dan buat suatu pembalasan
yang berbeda ke orang tersebut. Jangan balas perbuatan yang serupa untuk
sesuatu yang sangat tidak berguna,
membuatmu menyakitinya kembali seperti dia telah menyakitimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar