Fakta mengatakan à
aku
malas belajar dan berusaha hanya demi sebuah nilai. Belajar dan berusaha semua
aku lakukan agar impianku terwujud. Itu saja.
Yak, impian
apalagi lah, secara seorang pelajar selain dapet nilai bagus. Semuanya pendamba
nilai bagus, semua temanku di kelas penggila nilai. Semuanya pasti dikerjakan
kalau ada guru bilang, “ayo maju, ntar yang maju saya beri poin”. Dasar! Ada
apa sih di balik sebuah nilai, kok dipuja-pujanya gitu.
Nilai buat aku
pusing. Belajar buat dapet nilai. Jadi gak niat belajar. Males.
Malem itu (gak tau
kapan),
Aku belajar
gara-gara besok ada ulangan fisika. Ulangan si ibu wali kelas tercinta.
Kinematika Gerak.
Angan-anganku
cuman satu waktu itu. Harus bisa. Jangan nyontek (kalau nyonteki sih fine-fine
ae).
Percaya gak sih,
waktu itu aku gak kepikiran sama sekali soal nilai. Yang penting aku bisa.
Belajar-belajar-belajar.
Semboyan à BELAJAR-BELAJAR-BELAJAR =>
PINTER-PINTER-PINTER
Mugkin kalau
dibuat sebuah persamaan reaksi kimia,
BELAJAR dan BERUSAHA + BERDO’A + MANUT à PINTER + PTN FAVORIT + BERHASIL
Dan sebuah
persamaan matematika,
BERUSAHA º BERHASIL
(berusaha
ekuivalen dengan berhasil)
Aku ingin semua
seimbang. Setara. Antara reaktan dan produknya. Antara usaha dan buah dari
usaha tersebut. Ekuivalen antara sisi kanan dan kiri.
Di balik itu
semua, aku juga gak ingin terlalu banyak ngrepotin ayah sama ibu. Aku udah
terlalu banyak mintak ke mereka. Kali ini, aku harus bisa buat mereka bahagia.
Mereka berdua hanya mintak sedikit. Minta aku berhasil, sukses, dan ngelihat
anaknya seneng. Huhuhu...jadi terharu aku, so sweet sekali mereka. Padahal, aku
disini seringkali lalai. Kadang-kadang inget. Kadang-kadang lupa juga sih.
Belajar dengan
ikhlas juga pasti ada imbal-balik. Seperti hukum newton III. Hukum Aksi-reaksi.
Hidup itu
diandaikan seperti hukum Newton III. Aksi-Reaksi. Semoga semua usahaku ini
ekuivalen dengan hasilnya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar