Suatu ketika, sepasang kakek nenek
ditanya oleh anak dan cucunya tentang kiat menjaga keharmonisan keluarga hingga
bertahan puluhan tahun. Seraya tersenyum, nenek berujar. “Ini pengalaman kami
yang tak mungkin terlupa. Satu hari, kami sepakat untuk tidur terpisah sambil
menuliskan hal-hal yang tidak disukai dari pasangan kita. Pagi harinya, selepas
sarapan, kami membacakan catatan masing-masing. Ada tiga halaman nenek
menuliskan hal-hal yang nenek tidak suka dari kakek.
Tak ingin ketinggalaan, kakek pun
menyahut, “Kalian tahu berapa banyak poin yang kakek tidak suka dari nenek?
Kertas yang kakek bawa isinya kosong. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang
kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikitpun. Nenekmu cantik,
baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi
kakek.”
“Hal itu membuat nenek jadi terharu.
Sejak saat itu, tak pernah ada masalah yang mampu menyebabkan kami bertengkar
dan mengurangi perasaan cinta kami berdua,” pungkas nenek.
Tak jarang, kita sering menghabiskan
energi mengumpulkan sisi buruk pasangan kita. Padahal, pada saat yang sama kita
pun sebenarnya punya kemampuan untuk bisa menemukan banyak hal indah di
sekeliling kita. Hal penting yang selayaknya kita yakini, kita akan menjadi
manusia yang berbahagia jika kita mampu berbuat, melihat, dan bersyukur atas
hal-hal baik di kehidupan ini dan senantiasa mencoba untuk melupakan yang buruk
yang pernah terjadi. Dengan demikian, hidup akan dipenuhi dengan keindahan,
pengharapan dan kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar