Alkisah, di suatu negeri pernah hidup
seorang yang kaya raya, yang rajin beribadah dan beramal. Meski kaya raya, ia
tak sombong. Kekayaannya digunakan untuk membangun rumah ibadat, menyantuni
anak yatim, membantu saudara, kerabat, tetangganya yang miskin, serta amal
sosial lainnya. Salah satu yang sering dibantu adalah tetangganya yang miskin.
Sesudah meninggal, si kaya ini pun masuk surga. Secara tak terduga,di surga
yang sama, ia bertemu dengan mantan tetangganya yang miskin dulu. Ia pun
menyapa.
“Apa
kabar, sobat! Sungguh tak terduga bisa bertemu kamu disini,” ujar si kaya.
“Mengapa
tidak? Bukankah Tuhan memberikan surga kepada siapa yang dikehendaki-Nya?” .
“Jangan
salah paham, sobat. Cuman aku ingin tahu, amalan apa yang kau buat lakukan
sehingga mendapat karunia surga ini?”
“Oh,
sederhana saja. Aku mendapat pahala atas amalan membuat rumah ibadat,
menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan
kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya...”
“Bagaimana itu mungkin?” ujar si kaya. Heran.
“Bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin..?”
“Ucapanmu benar,” jawab si miskin. “Cuma
waktu di dunia dulu, aku sering berdoa. Oh, Tuhan!Seandainya aku diberi
kekayaan materi seprti tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah
ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang
miskin dan banyak amal lainnya. Tapi apapun yang kau berikan untukku, aku akan
ikhlas dan sabar menerimanya.”
“rupanya, meski selama hidup di dunia
aku tak pernah berhasil mewujudkannya, ternyata semua niat baikkuyang tulus
ittu dicatat oleh Tuhan. Dan aku diberi pahala, seolah-olah aku telah
melakukannya. Berkat semua niat baik itulah, aku diberi ganjaran surga ini dan
bisa bertemu kamu disini,” lanjut si miskin.
Maka
perbanyaklah niat baik dalam hati Anda. Bahkan jika tidak punya kekuatan atau kekuasaan untuk
mewujudkannya niay baik itu dalam kehidupan sekarang, tidak ada niat baik yang
tersia-sia di mata Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar