(Sekolah dan Labilitas adalah proses menuju kedewasaan. Ini ceritaku. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Bismillah :'))

Pages

Sabtu, 15 September 2012

Memberi yang Terbaik




Seorang ibu tua menggendong buntalan kain. Wajhnya merah tersengat matahari. Saya memanggilnya, “Jualan apa ibu?”. “Ini den, jualan kain lap, handuk, keset, buatan anak-anak yatim di kampung.” “Kampung ibu dimana?” “Majalaya – Bandung  Den” jawab sang ibu. Saya terperangah. Ibu lanjut usia itu bersedia dan mampu berjualan ke berbagai kota di Jawa Barat. Ibu Etin akan kembali ke kota yang sama tiga bulan kemudian. “Kenapa ibu masih berjualan?” saya terus bertanya.
               
“Di kampung saya kan banyak anak yatim. Saya senang dengan mereka. Mereka membuat keset, handuk, dan kain lap ini, tapi tidak bisa menjual. Maklum, masih anak-anak. Takut ketemu orang. Saya ingin membantu mereka tapi saya nggak punya uang. Yang saya punya satu-satunya hanya tenaga. Jadi, saya bantu mereka berjualan. Kalau hasilnya laku dijual kan mereka bisa terus membuat kain lap ini dan terus sekolah.” Urai Bu Etin sambil tersenyum.
               
Jawaban Ibu Etin menghentikan pertanyaan saya. Cintanya apada anak yatim membuatnya melupakan usianya. Dia abaikan jarak tempuh. Dia lupakan tidur bersama putra dan cucunya. Dia gendong 20 kodi (400 potong kain) dari satu tempat ke tempat lain.
Teriakan ibu Etin “Kain lap...handuk...keset...kain lap, handuk...keset” ketika menjajakan dagangan keliling kota telah menginspirasi saya memberi yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar